Penampakan Mobil Bank Dipakai Gondol Rp 10 M Ditinggal di Lahan Kosong Colomadu
wartanusantarapost.com – Kasus pelik kini menyeruak: mobil operasional sebuah bank dipakai kabur mengambil uang tunai Rp 10 miliar, lalu ditinggalkan begitu saja di lahan kosong Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Mobil Avanza Veloz hitam pelat H‑1959‑UF ini ditemukan petugas tanpa bekas uang—menjadi bukti bisu pelarian sopir bank yang kini masuk daftar buron polisi. Simak kronologi, detail penyelidikan, serta implikasi yang berkembang berikut ini.
Kronologi Peristiwa Pencurian yang Bikin Heboh
1. Eksekusi Pegambilan Uang Secara Tandem
Kasus ini bermula pada Senin (1/9) ketika sopir bank berinisial A, yang bekerja di Wonogiri, ditugaskan mengambil uang dari dua lokasi: Rp 6 miliar dari Bank Indonesia Cabang Solo, dan Rp 4 miliar dari Bank Jateng di Jalan Slamet Riyadi Solo. Total Rp 10 miliar itu kemudian dimasukkan ke dalam mobil operasional—meski belum lengkap karena Rp 1 miliar masih kurang.
2. Pencurian Saat Petugas Buang Air
Saat menunggu uang lengkap, petugas pengamanan izin ke toilet. Momen itu dimanfaatkan si sopir — yang berpura-pura memindahkan mobil ke parkiran — lalu kabur membawa seluruh uang tunai. Rekaman CCTV menunjukkan dia meninggalkan lokasi sekitar pukul 12.20 WIB.
3. Penemuan Mobil yang Kosong di Colomadu
Mobil Avanza Veloz hitam itu akhirnya ditemukan di lahan kosong Perum Puri Gajah Permai, Colomadu, pada Rabu (3/9). Mobil utuh dengan kunci, namun uang tetap raib. Polisi pun langsung mengamankan kendaraan itu ke Mapolresta Solo. Sopir masih buron dan belum diketahui keberadaannya.
Detail Penyelidikan & Statistik Penting Kasus
1. Identifikasi Pelaku dan Peranannya
Pelaku berinisial A, dirinci sebagai sopir resmi Bank Jateng Wonogiri. Mobil itu digunakan sesuai SOP, tapi kini merubah status menjadi alat tindak pidana. Polisi telah mengantongi identitasnya dan melakukan pengejaran intensif.
2. Rekaman CCTV Jadi Kunci Kasus
Polisi mengandalkan rekaman CCTV parkiran sebagai bukti kuat – memperlihatkan mobil melaju keluar sekitar pukul 12.20 WIB, setelah petugas yang menjaga izin ke toilet. Hal ini memperkuat kronologi pelarian.
3. Jaminan Keamanan Dana Nasabah
Bank Jateng Wonogiri menyatakan bahwa dana nasabah tetap aman, karena uang yang hilang merupakan operasional internal — bukan simpanan publik. Bank juga melabelkan tindakan sopir sebagai kriminal dan menjamin tindakan tegas akan dilakukan.
Implikasi Kasus & Pelajaran Sistem Perbankan
1. Kelemahan Keamanan SOP Operasional
Kasus ini membuka fakta bahwa SOP pengambilan uang bisa dieksploitasi jika pengamanan tidak simultan. Praktik menunggu sambil short-staffed, atau izin ke toilet, menjadi peluang kriminal besar.
2. Perlunya Prosedur Pengamanan Ketat
Diperlukan sistem pengamanan berjenjang: minimal dua petugas pengawal, sistem alarm mobil, hingga GPS tracking untuk armada operasional bank yang membawa dana tunai.
3. Reputasi Bank & Demokratisasi Kepercayaan
Biang viralnya kasus ini dapat menggerus citra bank publik. Transparansi cepat dan jaminan keamanan dana nasabah adalah langkah penting untuk memulihkan kepercayaan nasabah dan masyarakat.
Penutup — Mobil Bank Gondol Rp 10 M, Risiko Tinggi Bila SOP Kendor
Kasus mobil bank yang ditinggal di lahan kosong Colomadu dengan muatan kosong — uang tunai Rp 10 miliar — adalah alarm keras kepada dunia perbankan. Saat sistem pengamanan longgar, peluang kriminal mudah muncul. Semoga penyelidikan membuahkan hasil cepat, si sopir buron segera tertangkap, dan sistem perbankan Indonesiamakin susah ditembus pelaku kejahatan.